APARTEMEN LANTAI 7
V. Lestari
Novel dewasa karya asli; GM 40107041; ISBN 979-22-3215-X; 592hlm; 11x18cm;
Dari teras balkon sebuah apartemen di lantai tujuh, Agung, bocah tujuh tahun, dan pengasuhnya, Ani, jatuh melayang ke bawah. Ada yang menjatuhkan. Satu-satunya saksi mata, Satpam Barata, yang kebetulan berada di halaman, tidak bisa melihat siapa yang menjatuhkan keduanya. Sebenarnya Barata melihat tiga sosok melayang ke bawah, bukan cuma Agung dan Ani. Sosok satunya lagi sekelebatan dilihatnya berwarna hitam. Ia berhasil menangkap tubuh Agung, hingga anak itu selamat meskipun koma. Tetapi Ani tewas. Sedang sosok ketiga tidak pernah ditemukan. Apakah dia manusia, benda seperti baju hitam, ataukah seekor burung hitam yang bisa terbang tanpa jejak?
Robin, petugas kepolisian yang menyelidiki kasus itu, punya beragam teori dan skenario setelah mempelajari para penghuni apartemen lantai tujuh. Apalagi setelah Ningsih, pembantu salah satu pemilik apartemen di lantai tujuh juga, ditemukan tewas tergantung. Kebetulan Ningsih dan Ani memiliki kekasih yang sama. Dari hasil autopsi pada jasad Ani ditemukan kandungan alkohol dalam kadar cukup tinggi; sedang dari autopsi Ningsih diketahui ia sedang hamil. Ningsih-kah pelaku pembunuhan Ani? Bagaimanapun ia harus meminta Gito, pacar Ani juga, untuk bertanggung jawab atas kehamilannya.
Tapi ketika Agung sadar dari komanya dan mampu mengatasi traumanya, ia mengatakan pelaku yang menjatuhkannya adalah setan item. Dan pernyataan bocah itu mengacaukan skenario yang telah disusun Robin.
Wednesday, December 12, 2007
APARTEMEN LANTAI 7
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment